KUWAIT. –
Laporan – laporan yang diberitakan di Kuwait pada hari Rabu (20/02/13)
mengungkap konspirasi Iran yang menargetkan Kuwait, Saudi, Bahrain dan
Emirat dengan gelombang serangan terorisme dan pembunuhan untuk
merongrong stabilitas internal Negara – negara tersebut.
Sumber – sumber politik harian Kuwait
“As-Siyasah” mengatakan bahwa petinggi Iran “menaruh saham” dari
perselisihan yang tajam antara Al-Maliki dan Ahlussunnah serta
menyibukkan aparat keamanan Irak memerangi Tanzim Al-Qaidah dan kelompok
– kelompok bersenjata lain dengan tujuan memperluas aktivitas intelijen
bekerjasama dengan Hizbullah Lebanon tanpa sepengetahuan Otoritas
Baghdad.
“Berlangsungnya metode “Menutup Mata”
yang diakai oleh oknum – oknum yang dekat dengan Al-Maliki tentang file
ini, yang kadang sangat membebani Irak hubungan Arab dan organisasi –
organisasi regional dan internasional. Dan kegiatan – kegiatan tersebut
bisa berubah mengancam keamanan dan stabilitas Irak” lanjut sumber –
sumber tersebut.
Sumber – sumber tersebut mengungkapkan
bahwa Garda Revolusi Iran membuat Raung Aliansi yang menyatukan antara
petingginya di Iran di bawah pimpinan Hasan Mahdavi dan petingginya di
Irak di bawah pimpinan Mahmud Farhadi, yang ditangkap oleh pasukan AS
pada tahun 2007 di propinsi Kurdi Sulaimaniya Utara Irak. Al-Maliki
membebaskannya dua tahun setelah penarikan total pasukan AS, agar
Farhadi kembali memimpin kegiatan di Irak.
....Pemersatuan petinggi Garda Revolusi di Irak dan Lebanon bertujuan untuk memperkuat konfrontasi potensial di dalam wilayah Suriah untuk membela rezim Suriah dan menyokong operasi – operasi keamanan penting menghadapi Negara – Negara di kawasan yang diklasifikasikan sebagai musuh rezim Bashar.....
Pertahankan Rezim Suriah & Pukul Negara Teluk
Sumber – sumber tersebut, menurut harian
Kuwait itu, juga menuturkan bahwa garda Revolusi, yang dekat dengan
Mursyid Tertinggi untuk Revolusi Iran “Ali Khamenei”, mengambil
keputusan ini dengan cepat dua minggu terakhir ini karena bertambahnya
bahaya yang akan menghampiri pemerintah Suriah, di mana muncul dorongan
kuat untuk mengubah wilayah Irak menjadi pangkalan yang maju untuk
kegiatan – kagiatan luar yang turun 80 % lebih karena krisis di Suriah.
Pemersatuan petinggi Garda Revolusi di
Irak dan Lebanon bertujuan untuk memperkuat konfrontasi potensial di
dalam wilayah Suriah untuk membela rezim Suriah dan menyokong operasi –
operasi keamanan penting menghadapi Negara – Negara di kawasan yang
diklasifikasikan sebagai musuh rezim Bashar.
Harian Kuwait itu menambahkan bahwa
Saudi, Yordania, Kuwait, Bahrain dan Emirat adalah Negara – Negara yang
menjadi target utama oleh Garda Revolusi Iran di Lebanon dan Irak.
Target operasi – operasi penting yang akan dilaksanakan periode
mendatang dalam waktu dekat mencakup perekrutan warga Irak di antaranya
warga Syiah Kurdi, Syiah Turkmenistan, membentuk sel – sel bersenjata,
jaringan untuk mengumpulkan informasi dan menyelundupkan senjata,
pendanaan kelompok – kelompok politik dan melancarkan serangan –
serangan terorisme dan pembunuhan untuk merongrong stabilitas internal
Negara – Negara Teluk tersebut.
Sumber : VOA Islam