Pria kelahiran tahun 1970 dan memiliki nama ring Rosidin Indra ini, berangkat dari Indramayu menuju ke Jakarta pada Tahun 1986, saat itu dia masih bekerja serabutan, namun kata dia di samping tempat kerjanya ada tempat latihan tinju.
"Saya tanya di sebelah itu, kenapa banyak begitu orang yang lagi Tinju, nah dari situ lah saya mulai menyalurkan bakat dan latihan tinju, tepatnya di Kebon Jeruk" Ucapnya. Selasa 2/2/2021.
Kemudian ia melanjutkan, selama itu dia masih bertarung sebagai petinju amatir. Lalu saat kembali ke Indramayu dia bertemu dengan Tata yang saat itu masih sebagai penyuluh pertanian.
"Saat itu saya latihan di SMK Negeri Kandanghaur, dan ketemu sama Pak Tata, lalu mengajak saya untuk pindah ke Indramayu, akhirnya saya memberikan surat ke Jakarta untuk pindah ke Indramayu" Katanya.
Selama di Jakarta, Rosidin mengungkapkan sempat latihan di Garuda Jaya tempat Elias Pikal latihan, kemudian di Beringin Sakti Boxing Camp, setelah dia menjadi juara di Jakarta, kemudian dia memutuskan untuk pindah lagi ke Indramayu.
"Dibina lah saya di Indramayu, kemudian berkembang, setelah ketemu dengan pak Tata sebagai pelatih saya, kemudian ketemu dengan Pak Wiradi, yang waktu sebagai Sospol" Tuturnya.
Rosidin menambahkan, Setelah bertemu dengan Wiradi, ia kemudian ditampung di tempatnya di Gang 35, Kelurahan Karangmalang, Kab. Indramayu. Sejak saat itu kata dia, langsung pindah ke petinju profesional
"Setelah itu saya pindah ke profesional dari amatir, akhirnya berkembang dan terus berkembang, namun dengan melihat usia yang kian bertambah, saya memutuskan untuk berhenti bertanding" Imbuhnya.
Ia mengungkapkan, meski usianya yang semakin bertambah, namun ia tidak mau berhenti sebagai petinju. Namun mengingat bahwa dia sudah berkeluarga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bertarung.
"Tadinya saya tidak bisa meninggalkan profesi itu, namun karena saya sudah punya istri, akhirnya saya menghindari tinju itu dengan jalan hijrah ke Malaysia selama 2 tahun, selama di Malaysia saya tidak bisa untuk main tinju" Katanya.
Setelah pulang dari Malaysia, kemudian Rosidin memilih untuk kembali ke dunia tinju, namun kali ini sebagai pelatih untuk petinju junior.
"Akhirnya saya menitilah menjadi pelatih hingga sekarang" Ucapnya.
Saat ini selain menjadi pelatih tinju, kini Rosidin dipercaya sebagai ketua Komisi Bidang Tekhnik Pelatihan di Jawa Barat waktu periode Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Jawa Barat 2017-2020.
"Sekarang saya kepilih lagi jadi anggota komisi tekhnik pelatihan juga, masih di Jawa Barat, kemudian saya kepilih lagi di Pertina Pusat sebagai anggota komisi pelatihan periode 2021-2025" Ungkapnya.
Selama bertarung di ring tinju, Rosidin mengatakan bahwa pihaknya sering mendapAtkan medali Emas. Ia menuturkan bahwa di Jawa Barat sendiri selalu menang dalam pertandingan.
"Juara Jawa Barat maupun Nasional saya sering meraih medali Emas" Katanya.
Hingga kini, Rosidin masih membidangi Olahraga Tinju, namun untuk menjadi pelatih di sasana Rosse Indra (RI) Boxing Camp di Kelurahan Karangmalang, Gang 36, Kec Indramayu, Kab. Indramayu. Ia berharap bahwa para muda mudi di Indramayu mau menyalurkan bakatnya sebagai Petinju, Ia juga membuka lebar peluang untuk menjadi murid binaannya sebagai petinju, Rosidin sendiri kini memiliki murid dari berbagai kota di Indonesia.
"Sekarang yang lagi saya bina ada dari Manado, NTT dan kota lainnya di Indonesia, yang penting ada kemauan, nanti juga kita latih dan dilihat dari mentalnya" Tuturnya.
Untuk Porda sendiri, Rosidin sudah mempersiapkan secara dini atlit yang akan dikirim. Rosidin berharap pemerintah Kab. Indramayu mau memperhatikan salah satu cabang olahraga tinju tersebut.
"Para atlet selama ini menunjukkan kegigihan dalam berlatih dan memiliki mental tanding yang sangat tinggi, Indramayu memiliki potensial dibidang olahraga tinju, Kita sudah sering mengirim petinju putra dan putri untuk mengikuti kejuaraan resmi. Banyak petinju Indramayu bertanding untuk daerah lain,” Tutup Rosidin.
Pena
|
By.
|
Aji AP
|
Editor
|
By.
|
Redaksi
|
Foto / Video
|
By.
|
Aji AP |