Amerika Serikat, Jumat (6/1/2012),
memperluas definisi istilah pemerkosaan dengan memasukkan serangan
terhadap pria dan korban yang dibius dengan obat-obatan atau alkohol.
Dalam sebuah pernyataan,
Departemen Kehakiman mengatakan, revisi itu akan meningkatkan akurasi
angka pemerkosaan seperti yang diberikan dalam standar Uniform Crime
Report Biro Investigasi Federal.
Sejak tahun 1927, tindakan
pemerkosaan telah didefinisikan sebagai "(korban) perempuan, secara
paksa dan tanpa persetujuan"—sebuah pandangan yang menurut Susan Carbon,
Direktur Kantor Antikekerasan terhadap Perempuan, sebagai "usang dan
sempit".
Dalam blognya di Departemen
Kehakiman (blogs.usdoj.gov), Carbon mengatakan bahwa "untuk pertama
kalinya, definisi baru mencakup setiap jenis kelamin korban dan pelaku,
tidak hanya perempuan yang diperkosa oleh laki-laki."
"Ini juga mengakui bahwa permerkosaan dengan barang dapat mengakibatkan trauma yang sama," katanya.
"Definisi itu juga mencakup
kasus di mana korban tidak dapat memberikan persetujuan karena
ketidakmampuan mental atau fisiknya baik sementara maupun permanen."
Data terakhir dari Uniform Crime
Report, berdasarkan masukan dari layanan polisi di seluruh Amerika
Serikat, menempatkan jumlah pemerkosaan pada 2009 sebanyak 88.097 turun
2,6 persen dari tahun sebelumnya.
Carbon mengakui definisi baru
kemungkinan akan menghasilkan peningkatan jumlah kasus pemerkosaan yang
dilaporkan. "Tidak berarti bahwa pemerkosaan telah meningkat," katanya,
"Tetapi hanya bahwa itu lebih akurat dilaporkan."
Perubahan definisi itu tidak
akan berdampak pada hukum federal atau negara bagian, atau mengubah cara
kasus pemerkosaan ditangani dengan di negara bagian, federal, atau
tingkat lokal, katanya.
Sumber : internasional.kompas.com