-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Saatnya media jadi sasaran

Kamis, 22 November 2012 | November 22, 2012 WIB Last Updated 2012-11-22T08:56:06Z
Perang Israel dan Palestina menjadi hal menarik untuk dikabarkan. Kerugian materi dan nyawa dari dua pihak bertikai merupakan efek samping perang yang tak pernah berakhir justru membuka mata dunia ini harus selesai.

Media sedbagai kontrol sosial menjadi jembatan antara kedua pihak saling bermusuhan. Namun apa lacur, media selama ini selalu berusaha berdiri di tengah, justru sering menjadi alat propaganda lewat tulisan dan laporan mereka. Perang opini dimuat ikut menyusupi pemikiran, meski awak jurnalis berusaha menyampaikan berita secara objektif.

Stasiun televisi dan kantor berita dibangun masing-masing pihak, palestina dan Israel ikut menjadi incaran mereka yang bertikai, pejuang Hamas dan militer Zionis sama-sama menargetkan media-media itu untuk dihancurkan. Kekuatan media memang luar biasa. Pikiran dan opini masyarakat bisa tergiring sebab pemberitaan mereka lakukan, seperti dilansir dari stasiun televisi BBC.

Kemarin, pejuang Sayap Militer Hamas, Izzudin Alqassam mengatakan telah berhasil menyusup dalam siaran saluran televisi Israel. Mereka mengirim pesan mengancam untuk militer Bintang Daud itu, seperti dilansir surat kabar Yediot Ahronot. Media itu menilai, ini kemajuan besar sepanjang sejarah Hamas.

Sebelumnya, Israel lebih dulu meluluh lantakkan bangunan kantor berita AFP milik Prancis dan Naama. Ini membuat wakil mereka di Kota Yerusalem tidak habis pikir, mengapa Israel menduga ada pejuang Hamas di sana. "Buat apa mereka mendirikan kamar operasi militer di sana?" mereka mempertanyakan hal itu sengit seperti dilansir Daily Star.

Dini hari kemarin, rudal Israel juga menghantam perumahan kerap menjadi penginapan bagi wartawan asing meliput di Gaza. Tidak ada yang terluka dan target serangan itu sangat tidak jelas. Saat awak media menanyakan serangan itu pada militer Israel, mereka bungkam.

Kehadiran jurnalis nampaknya ikut menjadi target pihak Israel. Dua wartawan stasiun televisi Al Aqsa tewas dalam tugas setelah terkena bom Zionis. Ini mengundang kecaman media Internasional.

Israel tidak peduli dan membalas kecaman itu lewat akun Twitter mereka @IDFspokeperson. Menurut mereka, kesalahan wartawan berada di dekat sarang Hamas. "Kami sudah memperingatkan mereka," jelas pihak Zionis.

Keangkuhan militer Bintang Daud membuat gerah peretas sejagat. Sekitar 44 juta siap membobol situs-situs milik pemerintah Israel. Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengungkapkan hanya satu peretas yang berhasil dalam upaya itu. Namun dia menolak menyebutkan nama situs berhasil dibobol itu. Situs itu sempat berhenti beroperasi sepuluh menit. "Divisi komputer di kementerian akan terus memblokade jutaan serangan di dunia maya," kata Steinitz, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (19/11).

Kehadiran peretas membuat sibuk pihak Israel hingga mereka lalai untuk memblokir situs dan akun milik Hamas. Ini menguntungkan kelompok militan itu. Namun bukan tidak mungkin Zionis bakal membalas perbuatan ini.

×
Berita Terbaru Update