-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Seorang Istri Yang Hidup Di Bayang-bayangi Masa Lalu Suami

Minggu, 24 Juni 2018 | Juni 24, 2018 WIB Last Updated 2018-07-18T10:50:13Z
Ilustrasi

Raa Pramuja - Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia 20 tahun, suamiku 24 tahun, aku mempunyai 1 anak perempuan yang kini sudah berumur 5 bulan.

Suamiku adalah pria yang sangat baik, pekerja keras, rajin ibadah, penyayang, lembut, dan memiliki wajah tampan, mungkin sebagian wanita akan berkata bahwa suamiku adalah pria idaman.

Hampir setiap wanita yang bertemu dengannya tertarik, bahkan meski pun wanita-wanita itu tau suamiku sudah beristri dan mempunyai anak, tapi mereka tetap saja mengaguminya dan sering melempar senyum kepada suamiku, tapi suamiku tak pernah membalas dan cuek dengan hal semacam itu.

Pernikahanku sudah 3 tahun lebih, kehidupan kami baik-baik saja, kami bahagia dengan keluarga kecil kami, namun hati dan pikiranku tak pernah bisa lepas dari masa lalu suamiku,selama 3 tahun itu aku terus hidup dengan bayang-bayang masa lalu suamiku.

Dulu sebelum kami saling kenal, suamiku memiliki banyak mantan, sebagian dari mantannya sudah pernah dia tiduri bahkan sampai perempuan itu hamil dan menggugurkannya.

Sebelum menikah suamiku sudah jujur dan mengakui semua perbuatan maksiatnya bersama perempuan-perempuan itu, dia menceritakan kemana saja mereka pergi berdua dan apa saja yang mereka lakukan selama mereka pacaran bertahun-tahun.

Mendengar semua pengakuan suamiku aku seketika muak, jijik melihat wajahnya yang begitu polos, alim, dan sopan, hatiku memilihnya menjadi pendamping hidupku selamanya sebab dia begitu sempurna di mataku.
Dia sopan, baik, ibadah tak pernah terlupakan, dan punya pekerjaan yang bagus, yang aku suka darinya adalah saat pertama kali melihatku dia langsung datang kerumah orang tuaku dan mengajakku tunangan dan berjanji akan menikahiku.

Aku seorang wanita lulusan pesantren, semenjak lulus SD orangtuaku menyekolahkanku di Madrasah Tsanawiyah, dan lanjut ke Madrasah Aliyah. Selama itu aku tak pernah merasakan yang namanya pacaran hingga aku bertemu suamiku.

Aku hanya pernah menyukai seorang lelaki namun tak pacaran karna prinsipku adalah”wanita yang baik untuk pria yang baik begitupun sebaliknya”aku hanya mengaguminya dalam diam dan tak pernah mengungkapkan apalagi menceritakan pada siapapun,

Aku merasa ini semua tidak adil bagiku, aku begitu menjaga diri dan kehormatanku dengan berharap kelak jodohku adalah pria soleh yang tak pernah pacaran apalagi menyentuh wanita lain.

Namun inikah balasan untukku? Aku sudah sebisa mungkin berusaha menjadi wanita solehah namun apa yang kudapat?? lelaki yang keperjakaannya sudah direnggut oleh wanita lain.

Sikapnya yang sopan dan alim,dan wajah yang polos telah membuatku tertipu, hatiku begitu hancur mengetahui masa lalunya yang begitu buruk seburuk-buruknya.

Sudah 4 perempuan yang telah dia tiduri, selama pacaran bertahun-tahun itu mereka juga melakukan hubungan maksiat itu selama bertahun-tahun juga. Tiada hari tanpa seks, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun yang mereka lakukan hanyalah seks, seks, dan seks.

Hatiku sangat hancur sehancur-hancurnya mengetahui calon suamiku adalah seorang pecandu seks, sudah banyak hotel, wisma, bahkan kost dan rumah perempuan-perempuan semua sudah mereka tempati berbuat perbuatan dosa, haram, dan keji itu.
[ads-post]
Hatiku sakit, harapan hancur, hatiku seketika berubah menjadi benci dan dendam, ingin rasanya aku membatalkan rencana pernikahanku dan memutuskan pertunanganku dengan suamiku.

Namun aku sudah terlalu jauh mencintainya, melepaskannya aku tak bisa membayangkan hidupku tanpanya, hatiku sudah terpaut olehnya, aku sudah jatuh cinta terlalu dalam terhadap suamiku.

Sampai sekarang aku masih suka mengungkit masa lalunya, atau kadang bertanya,”mengapa kamu melakukan itu dulu, apa kamu tidak tau perbuatan itu dosa?

Apakah kamu tak tau bahwa kamu bisa masuk neraka karna berhubungan dengan perempuan yang bukan muhrimmu? jika dulu aku juga pernah pacaran dan sudah tak perawan lagi apakah kamu juga mau menerimaku seperti aku menerimamu?”

Dia bilang ”sayang, aku tau itu dosa, aku tau semua resikonya namun aku harus bagaimana jika takdir sudah seperti ini jalannya. Akupun tak pernah menginginkan itu terjadi, aku pun berusahan menghindari perbuatan itu namun semua terjadi begitu saja, dan semua lelaki di dunia ini pun pasti mendambakan seorang istri yang solehah dan belum pernah disentuh apalagi menjadi bekas pria lain, tentu suami pun tak ingin wanita yang keperawanannya sudah dinikmati banyak lelaki”

Aku menjawab ”tapi dirimu dan perjakamu sudah direnggut lebih dulu oleh wanita lain dan bukan istrimu, kamupun tau mereka belum tentu jodohmu, namun mengapa kamu mencari wanita solehah? apa kamu merasa itu adil?kamu tidak kasihan terhadap istrimu kelak jika dia harus memiliki suami yang memiliki masa lalu buruk dan suram sepertimu?”

Dia kembali berkata ”sayang aku minta maaf atas masa laluku, aku tau kamu merasa tidak adil, jika memang kamu membenciku karna masa laluku, mengapa dulu kamu menerimaku? mengapa kau tak menolak dan melepaskanku saat kau tau masa laluku.

Padahal banyak yang menyukaimu, keluarga dari pihak ayah dan ibumu banyak yang melamarmu, mereka punya kerja bagus, baik, tampan, bahkan mungkin lebih soleh dariku dan mungkin tak memiliki masa lalu kelam sepertiku, lalu mengapa kamu tak memilih mereka dan tetap memilihku meski kau sudah tau tentangku? kamu cantik dan solehah masih banyak yang menunggumu diluar sana yang lebih baik dariku?”
Aku betul-betul benci dengan masa lalu suamiku tapi aku hanya berkata ”mungkin karna inilah jodoh, mau bagaimana buruknya pasangan kita, jika itulah jodoh yang Allah pilih untuk kita, kita akan tetap bersatu dengannya selamanya”.

Suamiku kembali berkata”sayang mereka itu hanya masalaluku, aku sudah tak menyukai mereka, yang perlu kau tau aku hanya mencintai dan menyayangi kamu, aku hanya fokus sama masa depan keluarga kecil kita, aku sudah sangat bahagia dengan kehadiran kalian berdua (istri dan anakku)”.

Sampai sekarang jika aku melihat perempuan-perempuan itu yang sudah tidur dengan suamiku dulu, aku sangat benci dan dendam meski hanya melihat mereka semua lewat foto di akun sosmed mereka.
Sampai sekarang aku tidak bisa menerima masa lalu suamiku dan itu sangat menyiksaku, tiap detik, menit, jam bahkan hari, bulan dan tahun masalalunya itu selalu terbayang di pikiranku.

Aku ingin terbebas dari bayang-bayang masalalu suamiku dan tak pernah mengingatnya lagi, namun aku tak bisa sebab itu sudah menjadi benci dan dendam yang tertanam dalam diriku, entah mau sampai kapan adanya.

Meski sekarang aku sangat bahagia dengan keluarga kecilku namun masalalu buruk itu tidak akan pernah bisa aku maafkan.

Kini aku hidup di daerah dimana perempuan2 itu tinggal sebab suamiku ditugaskan di daerah ini. Itu semakin membuatku tak bisa melupakan semua ini.
Mohon solusi dan pendapat para pembaca yang baik.Terima kasih.
Assalamualaikum wr.wb..
×
Berita Terbaru Update