Uni Afrika telah menyetujui rencana untuk melakukan intervensi militer
di Mali, di mana kelompok Islam telah menguasai wilayah gurun utara
itu, Komisaris Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan mengatakan
Selasa kemarin (13/11).
Dewan Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan telah memutuskan
untuk mendukung konsep harmonisasi operasi untuk penyebaran pasukan
militer seperti yang direncanakan, yang merupakan misi Uni Afrika untuk
mendukung Mali,” kata Ramtane Lamamra kepada wartawan, berbicara
setelah Dewan Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan mengadakan
pertemuan di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.
Lamamra tidak memberikan rincian misi lebih lanjut, tetapi mengatakan
misi bertujuan untuk “merebut kembali wilayah yang diduduki di utara
negara itu, membongkar jaringan teroris dan kriminal serta mengembalikan
efektif otoritas negara atas seluruh wilayah nasional.”
Ia mengatakan Uni Afrika telah mendesak PBB untuk mengotorisasi untuk
periode awal dari satu tahun penyebaran pasukan yang direncanakan.
Para pemimpin Afrika Barat pada pertemuan puncak darurat di Abuja
pada hari Minggu lalu menyetujui penyebaran 3.300 tentara ke Mali untuk
merebut kendali wilayah utara dari kelompok Islam.
Lamamra mengatakan dia yakin PBB akan mengeluarkan resolusi
menyetujui misi tersebut sebelum akhir tahun, namun tidak mengkonfirmasi
kapan pasukan pertama bisa dikerahkan.
Pasukan diharapkan datang dari anggota 15-negara dari komunitas
Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), tetapi juga mungkin dari
negara-negara di luar blok regional, menurut Lamamra.(fq/afp)