-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perilaku Korup dan Wanita Penghibur Bukanlah Barang Baru!

Selasa, 05 Februari 2013 | Februari 05, 2013 WIB Last Updated 2019-01-24T12:06:18Z
Ilustrasi Wanita Penghibur
Tahta, harta dan wanita merupakan tiga hal yang bisa menghancurkan eksistensi karir seseorang, apalagi politisi atau elit politik di eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Perilaku ‘abuse of power’ elit politik atau pejabat dalam birokrasi sering kali terjadi karena terperangkap orientasi .

“Gegar budaya (culture shock). Perilaku tersebut didorong oleh watak yang materialistik dan kapitalistik, yang beranggapan bahwa dengan banyak harta, sekalipun hasil korupsi, bisa memiliki apapun yang dikehendaki termasuk memuaskan orientasi sexual dengan wanita di luar pasangan hidupnya yang sah,” ujar Ketua Umum Serikat Rakyat Indonesia (Sakti), Standar Kiaa kepada LICOM, Minggu, (3/1/2013).
Menurut Kiaa, wanita penghibur sering disuguhkan ke pejabat birokrasi untuk melancarkan atau meloloskan tender proyek.
“Kita melihat fenomena ini telah berlangsung lama dalam lingkungan
kekuasaan di Indonesia. Bahkan sejak era Orde Baru banyak kasus pejabat yang terbongkar karena dipicu isu soal wanita,” jelasnya.
Untuk itu, generasi muda harus berani mengambil pilihan hidup secara wajar, dengan memegang teguh semangat idealisme yang merapakan benteng mulia dalam menghadapi godaan korupsi.
Kiaa menambahkan bahwa sanksi sosial seharusnya juga dilakukan oleh publik terhadap pelaku kejahatan korupsi. @aguslensa
×
Berita Terbaru Update