
Salah satu kecaman tersebut datang dari tokoh salafi di Mesir, Syaikh Ahmad Mahmud Abdullah. Dalam pernyataannya dua hari lalu, ia menyampaikan kecamannya terhadap perayaan Hari Valentine. Tidak hanya bagi mereka yang merayakannya, namun juga semua orang yang terlibat, termasuk yang hanya menjual pernak-pernik dan hadiah kado Valentine.
Syaikh Ahmad yang lebih akrab disapa Abu Islam ini menyatakan dalam acara televisi Al Ummah bahwa perayaan Valentine sangat dekat dengan perzinaan.
"Tanggal 14 Februari adalah perayaan perzinaan. Gereja Kristen tentu
saja merayakan Hari Valentine, namun saya minta kepada seluruh umat
muslim dan mereka yang takut akan Tuhan agar tidak menggunakan sesuatu
yang berwarna merah jambu. Bahkan klub sepak bola Mesir Al-Ahly tidak
boleh memakai seragam warna merah," jelas Abu Islam, seperti dikutip
dari Al-Arabiya.
Lebih lanjut, Abu Islam juga mengklaim setiap perempuan yang pergi merayakan Valentine sama saja dengan berbuat zina atau melacurkan dirinya sendiri. "Hari Valentine yang melambangkan Kristen adalah perayaan untuk perzinaan serta pelacuran. Siapa saja yang merayakan hari itu adalah pelacur, sebab setiap pelacur akan memilih seorang pria dan dia akan menghabiskan waktu dari pagi sampai malam bersama pria itu," kecamnya.
Abu Islam yang dikenal dengan fatwanya yang keras dan ekstrim ini sebelumnya pernah diadukan ke pengadilan Mesir. Pengikut Salafi ini didakwa melakukan penistaan terhadap Agama Kristen Koptik soal pernyataannya yang kontroversial di surat kabar Mesir, Tahrir.
Lebih lanjut, Abu Islam juga mengklaim setiap perempuan yang pergi merayakan Valentine sama saja dengan berbuat zina atau melacurkan dirinya sendiri. "Hari Valentine yang melambangkan Kristen adalah perayaan untuk perzinaan serta pelacuran. Siapa saja yang merayakan hari itu adalah pelacur, sebab setiap pelacur akan memilih seorang pria dan dia akan menghabiskan waktu dari pagi sampai malam bersama pria itu," kecamnya.
Abu Islam yang dikenal dengan fatwanya yang keras dan ekstrim ini sebelumnya pernah diadukan ke pengadilan Mesir. Pengikut Salafi ini didakwa melakukan penistaan terhadap Agama Kristen Koptik soal pernyataannya yang kontroversial di surat kabar Mesir, Tahrir.
Red: Adam Pramuja
Sumber: republika.co.id
Sumber: republika.co.id